Syair: Memulai Hari

Memulai Hari - Hallo sahabat puisi,pengertian dari syair dan contoh ragam syair,pengertian syair dan pantun pengertian puisi syair serta pengertian dan contoh syair cuivre, Puisi, baca lagi di Pengertian syair Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Memulai Hari, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Memulai Hari
link : Memulai Hari

Baca juga: sapiens, Pengertian syair


Memulai Hari

Pagi ini seperti biasa saya bangun pagi-pagi benar (baca: subuh). Keadaan yang senyap, gelap dan beberapa saat kemudian kicauan burung pun tak pernah terlewat. Apalagi suara ayam berkotek yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain lalu merobohkan seng yang dibuat khusus sebagai kandang mereka. Terus terang, dibandingkan malam hari saya lebih suka subuh menuju pagi. Lebih senang melihat sunrise daripada sunset. Mungkin karena udara pagi hari yang kembali bersih membuat saya merasa tentram. Selain itu tidak ada suara bising kendaraan yang lalu lalang, tidak ada suara berisik musik tetangga, tidak ada suara mesin pompa air dan yang paling penting tidak ada orang di manapun karena semua masih tidur, kalo sudah bangun ya paling main gawai.



Di kamar ini hanya suara keyboard laptop dan jari tangan yang beradu. Aktivitas di pagi hari tentunya setelah bangun, saya olahraga ringan (baca: lari-lari kecil) meski akhirnya setetes keringatpun tak muncul dan senam apapun itu yang saya ingat waktu masih sekolah. Kenapa tidak lari keliling komplek saja? alasan pertama adalah pagar kosan masih tutup, kedua emang sih bagus sekalian hirup udara segar tapi takut bertemu anjing trus kalo berpapasan dengan orang yang dikenal bingung mau kayak gimana nanti dia iba lagi lihat saya lari sendirian. pfft. alasan ketiga, takut kalo tanpa sepengetahuan saya lewat tempat kecelakaan.
Pernah waktu SMA, pas ulang tahun sekolah seluruh siswa jalan sehat bersama guru-gurunya,nah di jalan sempat saya lihat ada kepingan badan motor berserakan dan ada bercak darah di pinggir jalan yang saya lewati. Siswa-siswa yang di depan tidak menghiraukan, Pada era itu belum ada istilah 'selfie/wefie/grufie' dan kualitas kamera handphone saat itu masih payah, jadi mereka tidak memperhatikan kejanggalan sekitar atau kejanggalan pada diri mereka sendiri sehingga hanya keasyikan ngobrol dan kejar-kejaran lalu berhenti ketika ditegur oleh guru. Tiba di sekolah ada pengumuman salah satu kakak kelas saya berduka, adiknya meninggal. Setelah sukses mem-filter informasi, kepingan badan motor dan bercak darah tadi ada hubungannya dengan berita duka pagi itu. Ternyata malamnya sang adik mengalami kecelakaan dan meninggal dalam perjalanan ke RS. 


Demikianlah Artikel Memulai Hari

Sekianlah artikel Memulai Hari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Memulai Hari dengan alamat link Sapiens
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url