Judul : Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang
link : Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang
Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang
Seorang pelaut dikutuk tuhan
mengarungi tujuh samudera seumur tahun
tak bisa berlabuh di dermaga manapun
Flying Dutchman dan awak kapal yang kesepian
Jika Bernard Dokke adalah aku
bersama awak kapal, akan kuminum habis air di lautan
juga, dengan semua hal-hal yang tenggelam
agar tuhan yang senang memamerkan kekuasaan itu tahu
kecintaanku pada laut, telah lama kuwasiatkan
dan kini, ia menguasai seluruh cintaku
"Orang-orang memang senang membangun mitos
bahkan kita dituduh menyuburkan penyakit mengerikan
yang membuat tak satupun pulau sudi menerima kesepian ini
ah, rasanya, kesepian memang satu-satunya dermaga kita"
Di tanjung harapan, teropong Pattingaloang membantuku
membaca rasi bintang, mencurigai tuduhan cancer padaku
di dekat bulan, aku melihat Flying Dutchman berlayar
menjatuhkan jangkarnya ke pusat bumi
“ia kini, menguasai dunia
dengan kesepian dan kesendirian”
Maka, aku mencuri puisi Joost van den Vondel yang ia tulis untuk Pattingaloang
Wiens aldoor snuffelende brein
Een gansche werelt valt te klein
aku mengirim puisi ini ke surat elektronik Bernard Dokke
kapten kapal Flying Dutchman yang dikutuk oleh tuhan yang maha pengasih itu
kesepian dan kesendirian
Demikianlah Artikel Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang
Sekianlah artikel Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Flying Dutchman, Joost van den Vondel , dan Pattingaloang dengan alamat link Sapiens