Syair: Mandalawangi - Pangrango

Mandalawangi - Pangrango - Hallo sahabat puisi,pengertian dari syair dan contoh ragam syair,pengertian syair dan pantun pengertian puisi syair serta pengertian dan contoh syair cuivre, Puisi, baca lagi di Pengertian syair Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mandalawangi - Pangrango, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kumpulan Puisi Sastrawan, Artikel Puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mandalawangi - Pangrango
link : Mandalawangi - Pangrango

Baca juga: sapiens, Pengertian syair


Mandalawangi - Pangrango

#puisisoehokgie

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang jurangmu
Aku datang kembali
Kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku

Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita mengerti,
Tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah

Dan antara ransel ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua
Melampaui batas batas hutanmu, melampaui batas batas jurangmu

Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup

Jakarta 19-7-1966


Demikianlah Artikel Mandalawangi - Pangrango

Sekianlah artikel Mandalawangi - Pangrango kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mandalawangi - Pangrango dengan alamat link Sapiens
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
Kumpulan Puisi Sastrawan,Puisi