Judul : Para Perawat Luka
link : Para Perawat Luka
Para Perawat Luka
Aku kerap membayangkan wajahmu adalah dua buah dada yang terjangkit kanker
stadium wafat
sedang aku adalah seorang oda yang diasingkan oleh orang-orang
Tak usah kau takar sakitnya
bukankah kita pernah bersepakat untuk mencintai tanpa harus bercinta?
lalu apa guna kemaluan kita, tanyamu dengan menanggalkan pakaian
memperlihatkan dua buah dada yang penuh luka
puting tak lagi layak disebut puting
tapi sungguh kekasihku, itu masih sangat indha untukku
Apakah aku harus menyiapkan tumpukan kondom agar oda ini tidak tertular,
tapi aku ingat, menyiumpun akan menularkan penyakit aneh ini
lalu apa nikmat sebuah hubungan badan jika tak berciuman?
atau kita hanya bertelanjang badan dan membiarkan para mani keluar dengan sendirinya
tidak, aku tidak ingin oda ini tertular kepadamu
25 tahun berlalu
Kini kita sudah tua, aku tetap dengan odaku dan kau masih setia dengan kankermu
kita kian larut menikmati cibir orang-orang yang keluar dari bibirnya
menjadi limbah pada perasaan kita
menghujat penyakit yang kita bahkan sudah lupa jika kita ini penganut sebuah agama penyakit
Kita sudah merawat luka sampai sejauh ini
menikmatinya setiap detik
seperti para pengukur sudut yang kerap membawa teodolit
terima kasih telah menyiapkan satu masa yang panjang untuk tetap menjadi kanker untukku
Makassar – Januari 2014
Demikianlah Artikel Para Perawat Luka
Sekianlah artikel Para Perawat Luka kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Para Perawat Luka dengan alamat link Sapiens